Terus terang saya sangat merasakan hal ini. Kemampuan berbahasa Indonesia saya terbatas oleh kata-kata yang saya tahu terakhir kali sebelum saya meninggalkan Indonesia sehingga ketika saya berbicara bahasa Indonesia akan terdengar sangat resmi, lucu, dan ketinggalan jaman. Akhirnya, daripada saya menjadi bahan tertawaan, saya memilih untuk berbahasa Inggris saja karena saya juga merasa lebih familiar dan mudah menyampaikan maksud saya.
Akibatnya, bahasa Indonesia saya tidak berkembang dan bahkan cenderung kaku karena saya jarang memakainya.
Tentu saja sebagai bahasa ibu, sulit bagi saya untuk melupakan bahasa Indonesia. Tetapi setiap kali saya mendapat email dari teman-teman atau keluarga saya yang masih tinggal di Indonesia, selalu saja saya menemukan banyak istilah-istilah baru/kata-kata baru yang saya tidak pernah dengar sama sekali sebelumnya. Ada juga kata baru yang sudah pernah saya dengar tetapi artinya dan penggunaannya sungguh berbeda dengan yang pernah saya tahu sebelumnya. Kebanyakan kata-kata baru tersebut digunakan untuk bahasa sehari-hari atau lebih akrab disebut sebagai bahasa gaul.
Seperti bahasa lain, bahasa Indonesia pun mengalami evolusi dan ini adalah bagian dari evolusi bahasa Indonesia. Terus terang saya merasa penasaran untuk belajar bahasa Indonesia baru ini karena saya merasa janggal setiap kali mendengar/membaca kata-kata baru tersebut tetapi saya tidak tahu artinya.
Tetapi sayangnya, setiap kali saya menanyakan/mencari tahu arti dan asal kata-kata baru tersebut, selalu saja saya ditertawakan terlebih dahulu baru diberi jawaban. Bahkan kadang kala tidak dijawab sama sekali karena banyak orang kira saya hendak melucu. Mungkin saya tampak seperti mahluk Mars yang ingin belajar bahasa Bumi. Atau mungkin saya tampak seperti orang 'tempo doeloe'. Untung saja jaman sekarang adalah jaman internet dimana Google.com adalah senjata saya untuk mencari tahu hal apapun termasuk kata-kata baru bahasa Indonesia yang saya tidak tahu.
Selama 10 tahun lebih tinggal di luar Indonesia, sengingat dan setahu saya, kata-kata baru yang saya pelajari adalah:
- BT (saya mulai dengar kata ini pertama kali tahun 2000) - yang sampai saat ini terus terang saya tidak terlalu tahu pasti kepanjangannya tetapi setahu saya, BT banyak dipakai untuk mendeskripsikan keadaan yang membosankan.
- Jadul (pertama kali baca tahun 2006) - ternyata singkatan "jaman dulu".
- Jablai (pertama kali dengar kata ini tahun 2007) - ternyata singkatan "jarang dibelai".
- Kopdar (pertama kali dengar tahun 2007) - singkatan "kopi darat" yang banyak dipakai untuk menerangkan pertemuan yang diadakan oleh mereka-mereka yang sebelumnya kenal melalui internet.
- Secara (pertama kali baca tahun 2007) - Setahu saya, pemakaian kata ini adalah untuk mendeskripsikan kata "dengan cara" + kata sifat. Tetapi sejak 2007, saya penasaran sekali ingin tahu arti pemakaian kata "secara" yang sering sekali saya temukan ketika berkomunikasi dengan orang-orang di Indonesia. Rasanya pemakaian kata "secara" sudah tidak pada tempatnya. Selama setahun saya mencari tahu mengapa orang Indonesia memakai kata "secara" tidak pada tempatnya dan saya baru saja menemukan jawabannya di sini: http://ronny.haryan.to/archives/2008/04/18/secara-goblok/#comments
Kalau anda pembaca setia blog saya, anda tahu bahwa saya selalu menggunakan bahasa Inggris. Tetapi kali ini, saya mencoba untuk menggunakan bahasa Indonesia karena saya ingin tahu apakah blog entry saya kali ini akan terasa aneh/kaku bila dibaca oleh orang-orang Indonesia baik yang tinggal di Indonesia maupun yang tinggal di luar Indonesia.
Saya akan sangat bersyukur bila anda sudi memberikan komentar anda.
5 comments:
Iya, Mbak.
Betul sekali.
Sekarang ini memang banyak banget perubahan bahasa Indonesia, khususnya sih di kota Jakarta.
Ini karena aku kebetulan juga ngalamin itu.
Bahasa-bahasa itu muncul dari radio, atau sekelompok orang yang menciptakan bahasa-bahasa sendiri (aku juga suka sih kadang-kadang ^o^).
Istilahnya "bahasa gaul".
Actually, don't let it bothers you.
Sering kali bahasanya memang hanya untuk kalangan yang itu-itu saja dan tidak bertahan lama.
Oh iya, ditambah lagi..
Mbak Tia pasti (dijamin) akan bingung kalau baca sms dari anak-anak jaman sekarang.
Anak SD sampai kuliah, kebanyakan gaya berbahasa sms-nya beda-beda. Dan bener-bener tidak baku.
Jadi, kalau orang yang menerima sms itu tidak terbiasa, maka tidak akan bisa mengerti maksud sms itu.
Thank you for your comments, Ndha. Kalau yang di Indo aja sering bingung, lah gimana yg ga tinggal di Indo...:) Makanya pas pulang kampung keliatan kayak alien..:D Banyak ga ngertinya..he..he..he..
Hi, saya mengalami hal yang sama karena saya juga tinggal di luar negeri dan jarang pulang. Berdasarkan pengalaman tersbeut maka saya meluncurkan www.bahasakita.com setahun yang lalu. Mudah2an membantu.
Hi Wieke,
Thank you very much for visiting my blog.
Website yang anda buat benar2 sangat berguna bukan saja untuk saya tapi juga untuk mereka2 yg senasib dengan saya dan untuk mereka yg ingin mengikuti perkembangan bahasa indonesia 'dari jauh'. Oleh karena itu, saya pasang linknya di daftar link blog ini ya. Terima kasih banyak.
Post a Comment